Perhatikan Ayah, Fatherless Dapat Pengaruhi Psikologi Anak

Perhatikan Ayah, Fatherless Dapat Pengaruhi Psikologi Anak - GenPI.co JATIM
Ilustrasi (Foto: Antara/pexels)

Jatim.GenPI.co - Indonesia ternyata masuk dalam negara yang membutuhkan kasih sayang seorang ayah. 

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut, Indonesia berada di urutan ketiga di dunia sebagai negara tanpa ayah (fatherless country).

BACA JUGA: Waspada Bunda, Diare Disebut Komorbid Utama Covid-19 Anak

Komisioner KPAI Retno Listyarti menyebut fatherless atau ketidakhadiran seorang ayah baik secara fisik maupun psikologis dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. 

Ia menilai, anak yang mengalami fatherless rata-rata merasa kurang percaya diri. Mereka menarik diri dari kehidupan sosial. Bahkan yang terburuk, rentan terlibat tindak kriminal atau kekerasan, serta pengaruh NAPZA. 

Retno juga menyebut, anak yang kehilangan sosok ayah ini dapat mempengaruhi kesehatan mental. Sehingga yang terjadi kemudian muncul depresi. 

Umumnya, kata dia, seorang anak terutama periode emas di usia 7-14 tahun dan 8-15 tahun sangat membutuhkan peran seorang ayah. Mereka membutuhkan ayah sebagai seorang panutan dan pendamping hidup. 

"Fatherless diartikan sebagai anak yang bertumbuh kembang tanpa kehadiran ayah, atau anak yang mempunyai ayah tapi ayahnya tidak berperan maksimal," ujar Retno, Rabu (31/3). 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya