
Sebab, baru setengah tahun dia masuk ke tempat yang dikelola oleh Dinas Sosial (Dinsos) itu. Meski merayakan bukan di gereja, dia tetap senang.
Baginya, menjalankan ibadah natal bersama teman seangkatan lebih baik dari pada sendirian.
Martha sendiri mengaku sebatang kara, tak ada sanak keluarga. Dulu dia punya cita-cita menjadi biarawati, namun tak jadi. Ia memilih pulang untuk menemani ibunya yang sakit keras.
BACA JUGA: 4 Penelitian Unusa dapat Kucuran Dana Bernilai Besar, Bangga!
"Saya kebetulan anak tunggal, gak nikah juga. Ibu saya dua bersuadara, punya kakak laki itu. Ya sudah gak ada keluarga," terangnya.
Ia rindu akan ibundanya yang sudah berpulang sekian tahun lamanya. Hal itu yang selalu dia rasakan, tak hanya saat natal saja, tetapi juga ketika merapalkan doa setiap harinya.
BACA JUGA: Kakek 78 Tahun Panik Mobil Mogok Saat Hujan Deras
"Kadang saya kalau ingat ibu gitu nangis," ungkapnya.
Dalam nuansa natal, Martha menyebut bahwa tuhan sudah memberikan arti pada hidupnya. Tak hanya sosok yang maha agung saja, tetapi juga merupakan pelindung sekaligus penyelamat umatnya.
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Jawa Timur, Hujan dan Angin Kencang
Dia usia senjanya, ia hanya ingin bisa tenang sembari menikmati kasih dan tak lupa mengucap terima kasih akan berkat tuhan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News