GenPI.co 
GenPI.co Jatim - Himpunan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik (PWK FT) Universitas Brawijaya (UB) Malang menyelenggarakan webinar bertema 'Kota Siaga Bencana, Indonesia sampai mana?'.
Acara yang diselenggarakan dengan maksud memberikan pengetahuan kepada masyarakat, jika Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerawanan bencana yang cukup lengkap.
Staf pengajar Perencanaan wilayah dan Kota Adipandang Yudhono memaparkan tentang mitigasi yang ternyata sudah menjadi budaya sejak zaman prasejarah.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Naik, Pemkot Surabaya Gencar Operasi Prokes
Adi mengutarakan, pentingnya peran geospasial dalam penanggulangan bencana yang dapat diaplikasikan dengan cepat, tepat dan sesuai kebutuhan di lapangan.
Selain itu, Adi menyinggung kesiapan kota-kota di Indonesia terkait regulasi bencana, seperti upaya menegakkan regulasi bangunan dan lingkungan, kesesuaian dengan rencana pembangunan kawasan perkotaan dan memenuhi kaidah legal aspek lainnya, seperti izin mendirikan bangunan (IMB) sesuai standar nasional Indonesia.
BACA JUGA: Perbaikan 2 Gedung Asrama Haji Segera Rampung, Siap Terima Pasien
Sementara, menurut ahli kebencanaan, Eng Fadly Usman, kota-kota di Indonesia memang sudah sepatutnya melakukan kajian risiko bencana, khususnya di perkotaan.
Dia menjelaskan, bencana di perkotaan bukan hanya sebatas bencana alam seperti banjir, pohon tumbang, dan longsor, tetapi juga jenis bencana sosial, seperti kejahatan, kekerasan, atau kriminalitas di perkotaan.
BACA JUGA: Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Kota Malang, Timpa 1 Mobil
Bencana lain yang mungkin terjadi di kawasan perkotaan seperti kebakaran, terkadang menjadi penyebab kerugian terbesar diakibatkan karena ketidaksiapan masyarakat dalam penanggulangan bencana itu sendiri, ditambah lagi dengan ketidaksiapan sarana prasarana pendukung dalam memadamkan kebakaran secara mandiri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
