GenPI.co 
"Saat sambutan, Pak Ketum menyampaikan Musda akan berjalan demokratis, tetapi nyatanya berlawanan dengan arti demokratis itu sendiri," katanya.
Ketua DPC Demokrat Nganjuk M Fauzi Irwana ikut menyuarakan kekecewaannya.
"Apa yang disampaikan di awal bahwa pemilihan Musda secara demokrasi, tetapi nyatanya kayak gini. Teman-teman 25 DPC kumpul sangat kecewa dengan keputusan ini," kata dia.
BACA JUGA: Diminta Susun Pengurus Demokrat Jatim, Emil Dardak Singgung Musda
Keputusan tersebut juga tak dibarengi dengan penjelasan kekurangan Bayu Airlangga yang juga menantu Pakde Karwo tersebut.
"Kalau soal loyalitas, boleh diadu. Setiap Mas Bayu turun ke lapangan selalu menyampaikan loyal ke AHY, apalagi saat KLB dulu," tegasnya.
BACA JUGA: Keputusan DPP Partai Demokrat Dipertanyakan Sejumlah DPC di Jatim
Fauzi menilai, keputusan tersebut membuat adanya potensi terbelahnya kekuatan Partai Demokrat di Jatim.
Pengurus pusat dinilai tak mendengarkan aspirasi dari bawah.
BACA JUGA: Akhirnya Teka-teki Siapa Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Terjawab
"Kalau DPP tidak mendengarkan aspirasi di bawah, potensi pengurus mundur atau pindah partai sangat besar. Saya kira ada pihak yang begal politik, ya, yang ada di sekitar Mas AHY memengaruhi," kata Fauzi. (jpnn/genpi)
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Terpilihnya Emil Sebagai Ketua Demokrat Jatim Disoal, Ada Potensi Pengurus Partai Mundur
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
