
Para pengusaha justru cenderung memilih menghentikan layanan operasionalnya.
"Karena selisi harga dexlite dengan pertamina dex dengan subisdi itu hampir 2 kali lipat. Jadi, gak mungkin misalnya B30nya (solar) habis terus beralih ke pertamina dex atau dexlite," jelasnya.
Sementara itu, di Pelabuhan Tanjung Perak terdapat 6-7 asosiasi yang menaungi pelaku-pelaku usaha bongkat muat. Ketika solar langka, tak menutup kemungkinan mereka akan angkat suara.
BACA JUGA: Solar Tumpah, Arus Lalu Lintas Singosari Mengular
"Khususnya bongkar muat kapal akan teriak dan akan disuarakan oleh asosiasi-asosiasinya, 6-7 asosiasi itu yang menggerakan bongkar muat pelabuhan ini atau kelancaran arus barang yang masuk dan keluar di pelabuhan," ujarnya.
Dirinya berharap, pemerintah bisa menjamin ketersedian solar di tengah tingginya arus barang untuk IdulFitri.
BACA JUGA: Solar Langka di Gresik Hingga Tuban, Ini Kata Pertamina
"Yang kami butuhkan, yaitu B30 agar tetap tersedia sampai pekerjaan kami semua teratasi dengan baik," ucapnya. (*)
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News