Pertalite Tak Boleh Dijual Eceran, Pedagang di Malang Pasrah

Pertalite Tak Boleh Dijual Eceran, Pedagang di Malang Pasrah - GenPI.co JATIM
SPBU Soekarno Hatta mengalami antrian panjang untuk pembelian BBM jenis Pertalite. (Foto: M. Ubaidillah/GenPI.co Jatim).

GenPI.co Jatim - Pedagang bahan bakar minyak (BBM) eceran hanya bisa pasrah melihat keadaan, Pertalite tidak boleh dijual eceran.

Selain itu, penjual bensin eceran terpaksa juga ikut beralih ke Pertamax.

Salah satu penjual BBM eceran Andik Mardiko menuturkan hanya bisa pasrah akibat kenaikan harga Pertamax.

BACA JUGA:  CFD Surabaya, Berkah Ramadan Bagi Pedagang UMKM

Lanjutnya, meskipun harga Pertamax naik, Andik terpaksa tetap menjual BBM untuk tetap bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Kalau biasanya memang beli barrel atau jeriken itu langsung beli Rp200.000-Rp300.000. Tetapi semenjak adanya kenaikan harga itu saya tetap beli namun jumlahnya kurang," ucap Andik saat dijumpai di kedainya oleh GenPI.co Jatim, Sabtu (10/4).

BACA JUGA:  Demo 11 April, Mahasiswa di Surabaya Masih Konsolidasi

Kondisi itu tentunya sangat menyulitkan dirinya mau tak mau banyak masyarakat harus beralih ke Pertalite yang notabene hanya ada di SPBU saja. Selain itu dia pun juga kesulitan untuk mencari pelanggan agar mengisi bahan bakar di tempatnya setelah ada kenaikan harga Pertamax.

"Pasti kalau menaikkan harga, beli grosir saja kurang. Saya jualnya Rp14.000 untuk satu liter botol Pertamax kan Pertalite gak boleh di ecer," imbuhnya.

BACA JUGA:  Beli Pertalite Tak Boleh Pakai Jeriken, Pedagang Eceran Pasrah

Kendati demikian dia pun tidak menampik jika pembelian menggunakan jeriken masih diperbolehkan untuk BBM jenis Pertamax. Oleh karena itu Andik berharap agar kondisi seperti ini tidak berlangsung lama, sebab menjual bensin eceran juga menjadi pendapatan utama baginya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya