
GenPI.co Jatim - Peringati Hari Bumi massa gabungan dari komunitas hingga mahasiswa menggelar aksi teatrikal di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (22/4).
Massa turut menghadirkan sejumlah manekin yang dihias dengan barisan sampah saset minuman.
Muhammad Kholid Basyaiban selaku korlap aksi Hari Bumi mengatakan, saset-saset yang dibawa itu dikumpulkan dari sejumlah wilayah di Kota Surabaya dan sekitarnya.
BACA JUGA: Arus Mudik Diprediksi Meningkat, Kata Wawali Malang
Hal tersebut guna menunjukkan bahwa keberadaan sampah plastik, terutama saset minuman begitu tumbuh subur di dua daerah tersebut.
"Pesan yang bisa diambil, karena saset yang ada di lingkungan akan menjadi microplastic. Jadi, dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan sangat berbahaya bagi manusia," kata dia kepada wartawan.
BACA JUGA: Pengumuman Peserta Piala Wali Kota Surabaya Usai Lebaran, Sabar
Temuan sampah plastik paling banyak terjadi pada saat musim kemarau tiba.
Hal itu dikarenakan, ketika musim hujan terjadi sampah yang dibuang di wilayah sungai akan terbawa arus hingga ke tersangkut pada area muara sungai.
BACA JUGA: Pedagang Daging di Surabaya Was-Was Jelang Idul Fitri 2022
Nah, ketika kemarau tiba, air pada muara akan surut. Sampah yang tertahan di sana akan nampak seiring berkurangnya debit air.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News