
"Segmentasi pembeli saya menengah, menengah ke bawah bahkan targetnya rendah," sambungnya.
Bisnis kedai kopi itu dia lakukan di Jakarta. Melihat kurang berjalan sesuai keinginan, akhirnya Tama pulang ke Tulungagung.
Di tempat kelahiran Tulungagung, Tama tetap semangat untuk menjalankan bisnis kopi karena permintaan dan minat sedang tinggi.
BACA JUGA: Cuaca Jawa Timur Hari ini, Mulai Masuk Kemarau
Berangkat dari sanalah semangatnya kembali membara dan lantas berpikir nama apa yang tepat untuk kedai kopinya itu.
"Istri saya punya andil besar dalam pemilihan nama itu. Dia nyeletuh nama Kosim saja. Kosim nama Kiai saya di Cikarang dulu sebelum saya mudik ke Tulungagung," ungkapnya.
BACA JUGA: Sempat Ditutup, Jembatan Tunggulmas Dibuka Sementara
Siapa sangka hasil nama itu bisnis kedai kopi perlahan mulai bangkit. (*)
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News