GenPI.co 
GenPI.co Jatim - Uji coba membeli minyak goreng curah menggunakan aplikasi PeduliLindungi mulai dilakukan pada Senin (4/7). Saat pelaksanaannya, banyak pedagang yang mengeluh karena penerapan aturan dinilai kurang efektif.
Salah satu pedagang di Pasar Induk Gadang, Kota Malang, Dessy Dwitasari menuturkan, penerapan aturan membeli memakai aplikasi PeduliLindungi membuatnya bingung.
Dia menjelaskan, kebingungan pedagang memakai PeduliLindungi karena banyak yang tidak tahu cara menggunakan aplikasi tersebut untuk membeli minyak goreng curah.
BACA JUGA: KUR BRI Diperkirakan Serap 32,1 Juta Lapangan Kerja
"Banyak yang bingung gimana caranya, saya juga bingung sebenarnya. Karena harus menunjukkan identitas diri dulu baru dinilai layak atau tidak mendapat minyak," kata Dessy kepada GenPI.co Jatim, Senin (4/7).
Di samping itu dia menilai, banyak pembeli yang tidak membawa telepon selulernya ke pasar. Solusinya, dia menyiasati membeli dengan cara biasanya, namun sesuai aturan, yakni 10 liter per orang.
BACA JUGA: Pasokan Hewan Kurban di Surabaya Terjun Bebas, Pedagang Pusing
"Ada yang gak bawa hp, ada yang gak bawa KTP, jadi cuma bawa seperlunya. Kalau semua di cek gak laku dong dagangannya," imbuhnya.
Sementara itu, untuk harga minyak goreng curah di kiosnya Dessy menjual dengan harga yang sudah ditentukan yakni, Rp14.000 per liter. Sedangkan untuk minyak kemasan atau ber merk harga per dua liternya masih terbilang cukup tinggi berkisar di angka Rp47.000.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Peserta Maraton Hilang di Gunung Arjuno
Sebagai informasi tambahan, penerapan pembelian minyak goreng curah dengan aplikasi PeduliLindungi memang sudah dicanangkan oleh Menteri Koordinasi Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
