Daging Hewan Kurban Terkena PMK Bisa Dikonsumsi Kata DKPP Madiun

Daging Hewan Kurban Terkena PMK Bisa Dikonsumsi Kata DKPP Madiun - GenPI.co JATIM
Wali Kota Madiun Maidi menyerahkan secara simbolis hewan kurban yang akan dikurbankan untuk sejumlah pondok pesantren dan panti asuhan pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah di rumah dinas setempat, Sabtu (9/7/2022). (FOTO ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun)

GenPI.co Jatim - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun menyakinkan masyarakat bahwa daging dari hewan kurban yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap bisa dan aman dikonsumsi.

"Daging dan susu hewan ternak sapi, kambing atau domba yang terkena PMK bisa dikonsumsi, asalkan dengan pemasakan atau pengolahan yang optimal dan benar," kata Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Madiun, Wahyu Niken Febrianti, Sabtu (9/7).

Menurutnya, berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, PMK pada hewan ternak tidak menular kepada manusia.

BACA JUGA:  Petani Malang Adukan Sengketa Lahan ke Polisi, Tak Ada Kejelasan

Pihaknya juga memberi saran saat mengolah daging di tengah wabah PMK saat ini. Antara lain, daging jangan langsung dicuci, panaskan air lalu rebus daging selama 30 menit pada air mendidih suhu 75 derajat celcius.

"Setelah itu, jangan langsung dimasak. Hendaknya, disimpan di pendingin selama 24 jam. Setelah 24 jam disimpan, pindahkan ke pembeku baru dimasak. Sementara untuk bekas kemasan atau pembungkus daging tidak dibuang terlebih dulu, rendam dan dicuci dengan detergen," katanya.

BACA JUGA:  Warga Surabaya, Jangan Buang Sisa Sembelihan ke Sungai

Selain itu, untuk panitia penanganan daging hewan kurban, perlu dipisahkan orang yang menangani daging dan yang menangani jeroan. Orang yang menangani jeroan sebaiknya tidak boleh ikut menangani bagian daging.

Peralatan yang digunakan dalam proses penyembelihan juga harus dilakukan pembersihan dengan disinfektan atau detergen. Limbah dari penyembelihan sebaiknya juga tidak langsung dibuang ke lingkungan, tetapi dibakar terlebih dahulu atau dikubur.

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya Gelar Salat Iduladha, Perhatikan Jadwalnya

"Yang perlu kita waspadai lainnya adalah kebiasaan bakar satai kambing atau sapi di saat hari kurban. Sebaiknya dihindari dulu, karena pematangannya tidak merata," ungkapnya Wahyu Niken Febrianti. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya