Legislator Surabaya ini Bongkar Fakta Mengejutkan Terkait Dolly

Legislator Surabaya ini Bongkar Fakta Mengejutkan Terkait Dolly - GenPI.co JATIM
Dokumentasi. Sejumlah anggota ormas Islam membawa spanduk saat aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, beberapa tahun lalu. Sejumlah ormas Islam menggelar aksi mendukung penutupan kawasan lokalisasi Dolly. ANTARA FOTO/Suryanto/ed/NZ/

GenPI.co Jatim - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafii menyebut masih menemukan praktik prostitusi terselubung di eks lokalisasi Surabaya.

"Sebenarnya tidak hanya eks lokalisasi Dolly saja, tapi juga Moroseneng, Sememi. Padahal di kedua eks-lokalisasi ini sudah terdapat usaha padat karya yang dibuat oleh Pemkot Surabaya," ujarnya, Sabtu (9/7).

Dia mengatakan, kondisi tersebut diketahuinya saat melintas di Jalan Girilaya yang tidak jauh dari depan Gang Dolly pada malam hari belum lama ini.

BACA JUGA:  Tingkatkan Ekonomi Warga, Kawasan Dolly Kembangkan Sektor UMKM

Sebelumnya, Imam mengaku penasaran dengan informasi yang didapat bahwa di lokalisasi eks Dolly tidak benar-benar mati. Disinyalir masih ada aktivitas tersebut di lokalisasi yang ditutup pada 2014 tersebut.

Hanya saja, semuanya dilakukan secara terselubung alias sembunyi-sembunyi.

BACA JUGA:  Dolly Jadi Inspirasi Cak Sodiq Ciptakan Lagu, Ada di JPNN Musik

Imam mengeklaim, saat di lokasi yang dimaksud, dia didatangi pria sembari bertanya apakah sedang mencari teman wanita? Pria tersebut lantas mengeluarkan ponsel dan menunjukan foto wanita.

Apabila setuju, dilanjutkan dengan transaksi yang bisa dilakukan di wisma yang berkedok warung kopi. Tarifnya berkisar rata-rata Rp300 ribu untuk short time atau waktu singkat.

BACA JUGA:  Tips Tampilkan Efek Dolly Eyes dengan Eyelashes Sarita Beauty

"Setelah saya gali, ternyata praktik prostitusi terselubung itu sudah berlangsung lama," kata dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya