
3. Tidak ada sumber api
Sutriso sempat heran bisa muncul api. Padahal, tidak ada orang merokok di dekat anaknya.
Dirinya pun langsung membawa anaknya ke RSU Muslimat Ponorogo untuk mendapatkan perawatan luka bakarnya.
4. Diselesaikan kekeluargaan
Sutrisno berharap permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Dia juga memohon doa untuk kesembuhan anaknya.
BACA JUGA: Getuk Golan Ponorogo, Kelezatannya Sudah Tersohor
“Minta doa untuk kesembuhan anak saya. Saya juga imbau kepada teman-teman semua kalau anaknya minta jajan agar lebih berhati-hati,” katanya.
5. Luka bakar 30 persen
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Muslimat Ponorogo Siti Nurokhmah menyebutkan, korban mengalami luka bakar 30 persen.
BACA JUGA: Gubernur Khofifah Beri Bantuan Alsintan, Petani Ponorogo Senang
"Diagnosis dari UGD, combustion grade dua, sebesar 30 persen. Tindakan selanjutnya apakah operasi atau tidak menunggu dari dokter spesialis bedah," kata Siti.
Beberapa bagian tubuh yang terkena luka bakar, di antaranya, wajah, pipi, mulut, leher, dada, lengan, dan dua jari tangan kiri.
BACA JUGA: Jadwal Imsak Hari ini Jatim, Wilayah Ponorogo dan sekitarnya
Saat ini kondisi AH dilaporkan stabil dan mulai mau makan serta minum. (mcr12/jpnn)
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Bocah 5 Tahun di Ponorogo Nahas, Badannya Terbakar Es Krim Asap, Begini Kronologinya
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News