
Sontak, mewakili nama bangsa sangat disyukuri oleh ibundanya. Fiona pun tak pernah berpikir jika dirinya bisa bergabung dalam Kontingen Indonesia.
"Waktu denger kalau lolos tingkat internasional mama seneng banget terharu, sujud syukur," ungkapnya.
Ajang geografi tingkat internasional itu diikutinya dari Bandung, pada 15 Juli 2022. Sebab, kondisi masih diselimuti pandemi covid-19, kontingen Indonesia tak bisa berangkat ke Paris.
BACA JUGA: Pelajar Surabaya Raih Perak Olimpiade Geografi di Paris, Bangga!
"(Perlombaan dilakukan, red) online dari Bandung, kan pandemi," ujarnya.
Dia ingat betul, selama lomba ada tiga sesi yang harus dilampauinya, pertama menulis essay lima dari 13 sub bab geografi. Kedua, sesi multimedia yang menyajikan pengetahuan umum melalui audio bergambar, dan ketiga merupakan sesi MBT.
BACA JUGA: Pelajar Surabaya Raih Perunggu Olimpiade Matematika di Norwegia
Perlombaan itu terbagi dalam dua kategori, yakni individu dan tim.
"(MBT) kalau offline, seperti naik perahu lalu disuruh mengamati fenomena di sekitar. Kemudian, melakukan kalkulasi dan perencanaan pembangunan pariwisata. Jadi, bikin proposal dan peta. Waktu itu saya ambil bidang agrotourism. Ada yang lomba poster itu tim 4 orang juara 1," jelasnya.
BACA JUGA: Unikama Gelar Olimpiade Uniscon, Kenalkan Fisika itu Menyenangkan
Usia gelaran lomba atau tepatnya pada 17 Juli 2022, Fiona mendapatkan kabar. Namanya menduduki peringkat kedua dan menggondol medali perak olimpiade geografi internasional itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News