
Pihaknya menjelaskan, dipilihnya overhaul mesin KRI Nanggala di Korsel karena negara tersebut telah mengantongi export license dari Jerman, sebagai negara pembuat kapal selam.
Menurutnya, batas waktu kelayakan operasional KRI Nanggala 402 baru berakhir September 2022.
Selama ini, kata dia, kapal selam selalu menyiapkan beberapa tahapan sebelum berlayar. Mulai dari perawatan, pemeliharaan, hingga pelatihan bagi para personel.
Pun dengan komandannya juga telah melewati jenjang karir yang cukup panjang.
"Ini menunjukkan bahwa pembinaan karier dilaksanakan selalu sesuai tahapan dan bertahap dan berlanjut," ungkapnya.
Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4).
BACA JUGA: Asa Mengangkat KRI Nanggala 402 Tetap terjaga
Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Singapura.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News