
GenPI.co Jatim - Candi Tegowangi di Kabupaten Kediri dipenuhi para penari, Minggu (16/10). Mereka dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali yang menggelar pergelaran tari kolosal Cendet Ding Pituning Pitu Indonesia Raya Sujud Ibu.
Sebanyak 148 penari dari mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan ISI Denpasar ikut dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan ini merupakan rangkaian roadshow Bali Nata Bhuwana 2022. Sebelumnya, rangkaian acara tersebut digelar di Surabaya untuk pameran, seminar, dan workshop budaya.
BACA JUGA: Liga 1 Dihentikan Sementara, Persik Kediri Libur 9 Hari
Rektor ISI Denpasar, Bali I Wayan Adnyana mengatakan, tarian ini merupakan hasil kreasi baru.
"Jadi ini merupakan pengembangan dari tradisi. Kami menyebutnya kreasi baru," katanya.
BACA JUGA: Hari Jadi Banyuwangi, Puluhan Penari Siapkan Kejutan
Cendet Ding Pituning Pitu Indonesia Raya Sujud Ibu merupakan cerita perjalanan kepahlawanan Garudeya (Garuda) mencari Tirta Amerta yang tidak mengenal kematian.
Air suci tersebut dipergunakan untuk membebaskan sang ibu dari perbudakan.
BACA JUGA: Pelatihan Tari Reboan, Cari Bibit Penari Muda
Garudeya ini merupakan mitos Hinduisme yang lahir di masyarakat Jawa Kuno. Sosok ini mengisahkan tentang perjuangan kebebasan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News