BRI All Out Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi

BRI All Out Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi - GenPI.co JATIM
Direktur Utama BRI Sunarso. Foto: BRI

Kedua adanya kecukupan modal. Sunarso menyebut Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal yang dimiliki BRI mencapai 25%.

“Cukup untuk tumbuh selama 4 tahun ke depan, maka labanya berapa pun, tidak ada alasan untuk menahan laba menjadi modal. Jadi layak dibagikan, karena itu cukup,” kata Sunarso.

Ketiga adalah likuiditas. Saat ini, papar Sunarso, rasio LDR nasional berada di level 82%, tetapi masih terdapat tantangan dari sisi likuiditas.

BACA JUGA:  Hanya 8 Bulan, Transaksi AgenBRILink Rp 855 Triliun

Di sisi lain, untuk menghadapi situasi ekonomi yang melambat karena tantangan-tantangan yang akan dihadapi pihaknya pun telah memetakan kondisi melalui empat matriks yang manjadi dasar antisipasi atau mitigasi risiko.

Pertama, kondisi ekonomi pulih dengan inflasi naik dan kualitas pinjaman memburuk.

BACA JUGA:  Nasabah Ungkap Manfaat BRI Menanam, Lingkungan Hijau, Hasilkan Cuan

Strateginya adalah mempercepat proses write-offs agar recovery rate nya dapat lebih tinggi, serta mempertahankan coverage ratio yang besar.

“Untuk itu BRI menyediakan coverage ratio terhadap NPL yang mencapai 266%, angka tersebut lebih dari cukup. Maka jika terjadi pemburukan kondisi, maka BRI aman, dan nasabah juga aman. Pemantuan kualitas pinjaman yang intensif,” katanya.

BACA JUGA:  BRI Sukses Raih 2 Penghargaan Bergengsi dari Asiamoney

Kedua kondisi ekonomi membaik dengan inflasi terkendali dibarengi kualitas kredit membaik. Maka langkah yang diambil adalah mempercepat proses write-offs supaya mendapat recovery rate yang lebih tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya