Ketinggian Air Mengkhawatirkan, Perahu Penyeberangan Sungai Brantas Disetop

Ketinggian Air Mengkhawatirkan, Perahu Penyeberangan Sungai Brantas Disetop - GenPI.co JATIM
Armada perahu penyeberangan tertambat dekat dermaga yang terendam luapan air Sungai Brantas di Ngunut, Tulungagung, Senin (17/20/2022) (ANTARA/HO - Mas B)

GenPI.co Jatim - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung terpaksa menghentikan operasional perahu penyeberangan di Sungai Brantas.

Penghentian sementara itu menyusul akan dibukanya pintu air di Bendungan Ludoyo Kabupaten Blitar.

"Kami sudah instruksikan penghentian operasional semua perahu penyeberangan begitu mendapat informasi akan dibukanya pintu Bendungan Lodoyo (Blitar) sejak dini hari tadi," kata Kepala Dishub Kabupaten Tulungagung Galih Nusantoro, Senin (17/10).

BACA JUGA:  Rumah di Tulungagung Rusak Terkena Likuefaksi, Puluhan Warga Mengungsi

Dia mengatakan, penghentian tersebut diberlakukan hingga kondisi debit air kembali surut.

Debit air di Bendungan Ludoyo/Serut saat ini berada di ambang batas yang direkomendasikan.

BACA JUGA:  Cuaca Buruk, Akses ke Pantai Gemah Tulungagung Tertutup Longsor

"Debit outflow air Sungai Brantas dari Bendung Lodoyo/Serut Blitar per pukul 12.00 WIB dilaporkan mencapai 1.093,56 meter kubik per detik," kata Galih.

Normalnya air bendungan yang ada di Kecamatan Kanigoro tersebut 500 meter kubik per detik. Sementara itu, kapasitas air bendungan ini, yakni 1.500 meter kubik.

BACA JUGA:  Kantor Desa Batangsaren Tulungagung Mendadak Ramai, Petugas Temukan 3 Dokumen Penting

"Oleh karena itu, saat ini kita semua siaga Sungai Brantas," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya