
“Kalau menggunakan itu (Saccharomyces, red) biayanya lebih mahal, kalau ampas tebu kan lebih murah,” katanya.
Hasil pengujian yang dilakukan, penggunaan substrat ampas tebu justru lebih unggul dan layak untuk dipertimbangkan. Performa biolistrik yang dihasilkan menunjukkan peningkatan yang bagus.
Dirinya berharap, inovasi tersebut bisa dilanjutkan untuk menjadi eneergi baru terbarukan.
BACA JUGA: ITS Kembangkan Fuel Cell jadi Sumber Listrik Gerbong Kereta Api
Arif yakin, terobosan ini juga bisa memberikan solusi mengurangi polusi limbah industri. (*)
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News