
Pihaknya memastikan, material bronjong sudah dipersiapkan untuk penguatan struktur-struktur bangunan yang dianggap berisiko.
Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatus Sholikin KH Sholikin Mutohir menyampaikan, selama ini pondok memang rentan terdampak banjir karena lokasinya yang sangat dekat dengan sungai.
"Saat, Jumat malam kemarin puncak tertinggi banjir, sekitar pukul 12 malam. Anak-anak sedang tertidur, kemudian ada suara gemuruh. Ada sebagian yang bangun dan melihat kondisi sudah seperti ini," katanya.
BACA JUGA: Banjir Bandang Trenggalek Rusak Sekolah, 5 Ruang Kelas Hancur
Kondisi semakin para kala banjri kedua datang pada Minggu. Fondasi tergerus hingga sepanjang 50-an meter.
Kiai Sholikin erterimakasih kepada Pemkab yang telah memberi bantuan yang secara khusus memberikan bantuan penanganan dampak banjir. (ant)
BACA JUGA: Mensos Risma: Bencana Alam Trenggalek Terparah di Jawa Timur
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News