GenPI.co 
Dia mengaku rata-rata bisa menggarap 100 pasang sepatu per bulannya.
Apalagi, usaha cuci sepatunya menerapkan mekanisme jasa ambil dan antar.
"Pandemi kemarin tambah naik, apalagi kita kan ada jasa delivery nya ke rumah-rumah customer dan gara-gara pandemi itu bisa berkembang," terangnya.
BACA JUGA: Pimpinan DPRD Jatim Dikabarkan Terkena OTT KPK
Hal itu tak berubah sampai saat ini. Cuci sepatu yang berawal dari proyek kuliah tetap diminati pelanggannya, khususnya para pekerja dan mahasiswa.
"Setelah pandemi ini bisa lah untuk berjalan nya operasional dan sudah bisa mengambil untung. Apalagi kan sekarang sudah banyak orang yang masuk kerja. Kenaikannya (omzet, red) setelah pandemi bisa sampai 50 persen," ungkapnya.
BACA JUGA: Cuaca Jawa Timur Hari Ini, Waspada Hujan Lebat Siang Hingga Sore
Soal tarif, dipatok seharga Rp 35 ribu hingga Rp 80 ribu, tergantung jenis bahannya. Itu juga sudah bebas jasa ambil dan antarnya.
Omzet rata-rata pun saat ini bisa mencapai Rp 7 juta per bulan.
BACA JUGA: Lowongan Kerja PT Kerja Kereta Api Cepat Indonesia China, Cek Kualifikasinya
"Dulu awalnya keliling ngambil sepatu buat dicuci, tetapi sekarang sudah ada karyawan yang membantu," ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
