
GenPI.co Jatim - Angka kemiskinan di Jawa Timur sempat mengalami kenaikan pada September 2022, jika di bandingkan Maret 2022.
Hal ini salah satunya disebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mempengaruhi kenaikan kebutuhan pokok.
"Tapi dengan kondisi ini, Pemprov Jatim mampu mengendalikan laju kenaikan harga komoditi penyebab kemiskinan," kata Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (21/1).
BACA JUGA: Polres Kediri Tangkap 16 Orang Pendekar, Diduga Terlibat Pengeroyokan
Lanjutnya, saat kenaikan harga BBM itu inflasi di Jawa Timur naik 4,24 persen dari Maret ke September 2022.
"Hal ini menyebabkan garis kemiskinan Jatim sejak September 2022 terhadap Maret 2022 meningkat 5,86 persen. Itu lebih rendah dibandingkan kemiskinan nasional sebesar 5,95 persen," jelasnya.
BACA JUGA: Kebersihan Buat Wisatawan Betah, PJ Wali Kota Batu Minta OPD Sering Turun Lapangan
Meskipun demikian menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Jawa Timur terpantau berangsur turun selama setahun terakhir.
"Penurunan kemiskinan menjadi program pokok dan prioritas dalam setiap upaya penyejahteraan masyarakat Jatim," jelas mantan Mensos itu.
BACA JUGA: Pemkot Madiun Siap Bangun Jaringan PJU di Kampung, Anggarannya Rp 12 Miliar
Dia juga mengungkapkan, selama 10 tahun terakhir kemiskinan di Jatim menunjukkan tren penurunan yang signifikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News