
Iptu Cikini menyampaikan, beberapa warga telah menyampaikan permintaan untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman.
"Hasil koordinasi, pemerintah desa akan berkirim surat ke instansi terkait untuk mengambil langkah terbaik. Awal mula tanah retak ini terjadi pada kisaran akhir Desember 2022, namun saat ini kondisi keretakan bertambah lebar," katanya. (ant)
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News