
Sementara itu terkait gus atau lora, ia mengungkapkan bahwa gelar tersebut diberikan oleh masyarakat terhadap putra ulama,
"Jangan sampai bermodalkan pakai sorban dan sebagainya mengaku ulama. Ada orang bisa mengobati menyebut gus. Tentunya harus jelas latar belakangnya atau nazabnya dan tidak seenaknya disematkan itu," katanya. (*)
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News