
Menurutnya, ini penting karena 95 persen anak usia 12-17 tahun di Indonesia mengakses internet minimal dua kali sehari.
Penggunaan internet tentunya sangat berisiko bila tidak hati-hati.
Dia menyampaikan, ada satu di antara 5 anak menemukan konten dewasa secara tidak sengaja melalui iklan internet, media sosial, dan mesin pencari.
BACA JUGA: Mengintip Gaya Menyetir Crazy Rich Surabaya di Tempat Tak Biasa
"Sedangkan satu di antara tiga anak Indonesia pernah mengirimkan data pribadi mereka ke orang yang belum pernah mereka temui secara langsung. Apabila literasi digital dan kecakapan bermedia sosial tidak ditingkatkan, internet malah akan jadi ruang berbahaya bagi keamanan anak-anak Surabaya,” kata Arie.
Pihaknya mengapresiasi video yang dibuat siswa-siswa Santa Maria Surabaya. Konten tersebut sangat bagus karena tersirat pesan anti-perudungan.
BACA JUGA: Jadwal Bioskop Surabaya 11 Juni 2023, The Boogeyman Hingga Transformers Masih Tayang
“Kemampuan anak-anak membuat konten positif, akan membuat internet dan media sosial kita semakin positif. Tidak perlu menunggu dewasa dan berkuasa untuk mengubah dunia, mulai dari anak-anak Surabaya yang terus membuat konten positif, maka dunia maya akan lebih aman untuk anak kita semua,” tegasnya. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News