Presiden Apresiasi Komitmen BRI saat Pembukaan BRI Microfinance Outlook 2024

Presiden Apresiasi Komitmen BRI saat Pembukaan BRI Microfinance Outlook 2024 - GenPI.co JATIM
Presiden RI Joko Widodo dalam pembukaan BRI Microfinance Outlook 2024. Foto: BRI

“BRI telah melakukan beberapa aksi nyata diantaranya pembentukan Holding Ultra Mikro, dimana BRI bersama dengan Pegadaian dan PNM telah menyediakan layanan keuangan yang terintegrasi dan memastikan nasabah ultra mikro dapat naik kelas dalam satu ekosistem yang utuh dalam konsep Empower, Integrate, dan Upgrade,” imbuh Sunarso.

“Terima kasih bapak presiden memberikan izin membentuk holding ultra mikro. Hasil dari holding alhamdulillah menjangkau nasabah kredit 44 juta UMKM, dan 173 juta nasabah simpanan/tabungan", kata Sunarso.

Selain itu, BRI sebagai bank BUMN, terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong inklusi keuangan secara berkelanjutan dan terstruktur, yakni melalui AgenBRILink. Peran AgenBRILink pun terbukti membantu masyarakat dengan kemudahan bertransaksi melalui tanpa harus pergi ke kantor cabang atau ATM.

BACA JUGA:  BRI Keluarkan Green Bond, Wujud Komitmen Pembiayaan Berkelanjutan

Hal ini menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial secara bersamaan. Agen BRILink menjadi upaya perseroan dalam meningkatkan kapabilitas pemberdayaan.

Hal ini tak terlepas dari salah satu aspirasi besar yang ingin dicapai perseroan pada 2025 yaitu menjadi Champion of Financial Inclusion.

BACA JUGA:  Direktur ADB Sampai Peneliti Harvard University Jadi Pembicara di BRI Microfinance Outlook 2024

Sunarso mengungkapkan, hingga akhir Desember 2023 tercatat jumlah AgenBRILink mencapai 741 ribu agen. "Antusiasme masyarakat sangat tinggi, karena fee yang diterima warung-warung tidak kurang dari Rp 3 triliun. Masyarakat antusias jadi AgenBRILink. Kalau di daerah, bilangnya ATM mini,” imbuh Sunarso.

Senada dengan Presiden Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keynote speech-nya menekankan bahwa UMKM harus terus mendapatkan perhatian khusus. “Saat ini 97% job creation di Indonesia berasal dari UMKM. Ini relatif sangat tinggi apabila dibandingkan dengan negara lainnya. Namun, kontribusi UMKM terhadap ekspor masih kecil, dikisaran 15%,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Volume Transaksi Cash Management di QLola by BRI Naik 33,9% Capai Rp6.788 Triliun

“Kami optimistis upaya yang dilakukan telah banyak, namun belum selesai. Dengan sinergi, kita mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi namun inklusif termasuk pemerataaan terhadap UMKM,” tambah Sri Mulyani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya