
Perkiraan awal bagian yang akan diangkat memiliki berat 18 ton di bawah permukaan laut.
"Hari pertama pengangkatan dipasang sling yang sudah dikaitkan, tapi ternyata putus dan slingnya tidak mampu dengan perkiraan mampu mengangkut 18 ton ternyata putus," ujarnya, Selasa (18/5).
"Sehingga, mengapa mereka mengalkulasi ulang tidak mungkin kalau beratnya 18 ton, jadi dikatakan mungkin lebih dari 20 ton," lanjutnya.
Kapal milik Cina tersebut masih berusaha untuk memasang sling yang ada dengan penambahan-penambahan sling di sekitar area pengangkatan.
"Mereka memperkirakan anjungan yang tadi masih ada radar mungkin masih tergabung atau terikat dengan badan-badan yang lain, sehingga mengapa beratnya yang seharusnya itu adalah hanya anjungan saja, tapi ternyata di dalamnya bisa lebih dari 18 ton," bebernya.
Dalam proses evakuasi ini memang Cina terlibat dengan mengirimkan Kapal Tug Nantuo-195, Rescue Yong Xing Dao-863, dan Tan Suo 2.
Kapal Tan Suo 2 sudah mengangkat bagian liferaft KRI Nanggala dan posisinya sekarang ada di KRI Teluk Banten. Bagian yang ditemukan telah disimpan.
BACA JUGA: Izin Kompetisi Belum Jelas, Madura United Tetap Kumpulkan Pemain
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News