Covid-19 Pasca Lebaran di Surabaya Terkendali, ini Kata Kadinkes

Covid-19 Pasca Lebaran di Surabaya Terkendali, ini Kata Kadinkes - GenPI.co JATIM
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada penghuni rusun di Rusun Penjaringan Sari, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/5/2021). Dinas Kesehatan Kota Surabaya melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada seluruh penghuni di rusun yang dikelola Pemkot Surabaya untuk mendeteksi penyebaran COVID-19, setelah adanya 12 penghuni Rusun Penjaringan Sari terpapar COVID-19. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.)

Jatim.GenPI.co - Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Selasa, (1/6), mengatakan dalam sehari kasus ada 20 hingga 21 kasus Covid-19 pasca lebaran.

Sedangkan sebelum lebaran ada sekitar 16 kasus dalam satu hari.

BACA JUGA: OMG! Pasien RSLI Surabaya Meningkat 250 Persen v
 
"Positivity rate, 5 persen ke bawah. Kalau kenaikan ada, tapi masih terkendali. Yang biasanya sehari itu 16 (kasus), sekarang bisa 20 sampai 21 kasus baru se-Surabaya," kata Febria.

Menurut dia, kenaikan kasus Covid-19 terjadi pada H+14 lebaran.

Meski ada kenaikan kasus Covid-19, namun Bed Occupacy Rate (BOR) di rumah sakit Surabaya tetap terkendali. Data Dinkes Surabaya mencatat, BOR di rumah sakit saat ini sekitar 14 persen.

"Sebelum lebaran, BOR di rumah sakit sekitar 13 persen, sedangkan pasca-Lebaran sekitar 14 persen," katanya.

Febria menjelaskan ditemukannya kenaikan kasus Covid-19 karena masifnya tracing yang dilakukan petugas puskesmas bersama Satgas Covid-19 di kelurahan.

Menurut dia, ketika semakin banyak ditemukan kontak erat, pandemi di Surabaya bisa semakin terkendali.
 
"Jadi, begitu kami menemukan satu (kasus) melalui swab test, langsung dilakukan tracing. Karena semakin banyak ditemukan kontak erat, Insya-Allah semakin terkendali," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya