
Makam Pamoedji sampai saat ini masih terlihat sangat terawat. Pada batu nisan tertulis meninggal pada 20 Oktober 1951, dan lahir pada 28 Februari 1905.
Menurut Armuji, Persebaya merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan warga Surabaya.
"Saya tidak mikir aneh-aneh yang penting Persebaya ini jadi besar. Ayo bersama kerja gotong royong," katanya.
BACA JUGA: 3 Tips Memilih Skincare yang Tepat Sesuai Jenis Kulit
Persebaya, menurut dia, punya spirit sportifitas, persamaan, kesetaraan dan gotong royong.
Karakter tersebut, kata Armuji, ciri khas dari arek-arek Surabaya yang harus tetap dijaga semangatnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News