GenPI.co 
Jatim.GenPI.co - Akses masuk ke Surabaya, Jawa Timur, melalui Bundaran Waru ditutup total mulai Rabu (7/7) kemarin. Siapapun dilarang melintas tanpa terkecuali, termasuk nakes.
Para tenaga kesehatan (nakes) ini terpaksa memutar, mencari jalan alternaltif untuk masuk ke Surabaya, salah satunya ke Jalan Brigjen Katamso, melalui kawasan Pabrik Paku.
BACA JUGA: Pemkot Malang Siapkan 7 RS Darurat Covid-19
Sejumlah nakes yang mencoba menjelaskan hingga menunjukkan identitas dan surat tugas ke petugas penyekatan bahwa dia bekerja di Surabaya tetap dilarang melintas.
Salah satunya dialami Hasyim Asy'ari ini. "Saya medis, pak. Kerja di RSU dr Soetomo. Masak enggak boleh lewat, terus gimana ini, kalau mutar terus telat gimana," keluh dia.
Hasyim mengaku, meskipun bisa memutar lewat Pabrik Paku. Justru perjalanannya makin jauh dan terlambat masuk kerja. Dia juga beralasan banyak pasien yang harus diurus.
BACA JUGA: Begini Kata Polda Jatim Ikhwal Bundaran Waru Tutup Arah Surabaya
“Kalau saya terlambat, terus pasien saya gimana? Kasihan. Bapak tanggung jawabnya gimana? Solusi selain memutar apa?” ucap dia.
Sementara, salah anggota Dishub Kota Surabaya yang berdiskusi dengan Hasyim tidak dapat memberikan solusi.
“Mohon maaf ya, pak. Kalau minta izin ke pos polisi di situ, saya hanya petugas, tidak bisa memberi izin,” kata petugas dishub tersebut. (mcr12/jpnn/genpi)
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Bagaimana Ini, Tenaga Kesehatan Kena Penyekatan, Tak Bisa Lewat, Pasien Kasihan Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul "Bagaimana Ini, Tenaga Kesehatan Kena Penyekatan, Tak Bisa Lewat, Pasien Kasihan", https://www.jpnn.com/news/bagaimana-ini-tenaga-kesehatan-kena-penyekatan-tak-bisa-lewat-pasien-kasihan
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
