Selain itu pemberian bronjong dan plengsengan permanen menjadi prioritas utama, untuk mencegah banjir bandang lagi.
"BMKG sudah mewanti-wanti tentang intensitas curah hujan yang tinggi. Jadi bencana banjir yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Jatim akan kita detailkan kembali upaya pengendaliannya bersama tim BBWS Brantas dan Bengawan Solo. Kita cari solusi secara integratif dan komprehensif," katanya.
Terputusnya Jembatan Ngunut berdampak pada mobilitas warga, dimana jembatan ini menghubungkan kedua kabupaten, yakni Magetan dan Ponorogo.
Sebagai informasi, jembatan tersebut terputus akibat tergerus air sungai yang debit airnya tinggi pada Selasa lalu.
Khofifah pun menginstruksikan untuk segera memperbaiki plengsengan sungai.
"Tadi kita sudah kroscek ketersediaan bronjong milik Pemkab Magetan, ditambah lagi bronjong bantuan dari Pemprov juga. Jadi ada beberapa item yang dikerjakan pemkab, ada beberapa yang disupport pemprov, dan beberapa item yang akan dikerjakan BBWS Bengawan Solo," kata mantan Menteri Sosial itu.
Selain instruksi penanganan cepat berupa pemasangan brojong, Khofifah juga akan mengundang tim yang bisa memberikan masukan terkait konstruksi yang baik, sehingga bisa dimaksimalkan untuk membangun koneksivitas warga agar perekonomian dapat berjalan lancar.
Saat kunjungannya tersebut, orang nomor satu di Jawa Timur itu menyerahkan bantuan dari BPBD Jawa Timur untuk perbaikan jembatan.
BACA JUGA: Pulau Oksigen dan Sejumlah Tempat Wisata Ditawarkan ke Sri Lanka
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News