
Hal itu dimaksudkan agar tidak ada percampuran penanganan antaran pasien gejala berat dan ringan.
"Kalau disana ada pasien kondisi ringan langsung pindah kesini atau ke RS Darurat di Samator dan Brebek Rungkut. Jadi ringan dan berat enggak saling tumpang tindih," ungkapnya.
BACA JUGA: KA Wijayakusuma Beroperasi Lagi, Perhatikan Jadwalnya
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut, penggunaan rumah sakit darurat ini tidak hanya bagi warga asal Jawa Timur saja.
BACA JUGA: OJK Gerojok Ratusan Juta untuk Pelajar Surabaya
"RS ini untuk masyarakat. Borderless (tanpa batas wilayah). Jadi gak hanya masyarakat Jatim, tetapi masyarakat Indonesia yang ada di Jatim," tutupnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News