Heboh! Guru Besar Unair Sebut Negara Eropa Pesan Vaksin Nusantara

Heboh! Guru Besar Unair Sebut Negara Eropa Pesan Vaksin Nusantara - GenPI.co JATIM
Ilustrasi vaksin. (Foto: Antara)

Sejauh ini pengamatan sains pada uji klinik fase 1 dan 2 para relawan tidak ditemukan masalah.

"Perbedaannya, vaksin Nusantara karena sel dendritik itu tidak terjadi inflamasi, sementara vaksin yang konvensional ini akan terjadi inflamasi," tegasnya.

Inflamasi tersebut yakni kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI). Vaksin Nusantara, kata Nidom, tidak membawa dampak pada yang disuntikkan.

BACA JUGA:  Perdana, Vaksin Moderna untuk Umum di Surabaya

"Vaksin konvensional yang saya maksud adalah yang berbasis inactivated virus (virus yang dimatikan) maupun platform mRNA. Teknologi memasukkan sesuatu ke dalam tubuh seseorang dengan bahan asing itu adalah konvensional," bebernya.

Nidom mengeklaim vaksin Nusantara ini menggunakan teknologi baru. Sel dendritik di vaksin Nusantara dilakukan dengan cara mengeluarkan 'mesin' di dalam tubuh untuk diolah di luar tubuh.

BACA JUGA:  Peneliti Vaksin Merah Putih Girang PT BIOS Dapat Sertifikat BPOM

Setelah aktif dimasukkan kembali ke dalam tubuh penerima manfaat. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya