
GenPI.co Jatim - BPBD Kabupaten Trenggalek, memperingatkan bahaya bencana longsor yang mengancam pemukiman warga di 45 desa 10 kecamatan yang memiliki kontur wilayah perbukitan.
"Secara keseluruhan ada banyak titik krusial rawan longsor yang harus diwaspadai sejak sekarang," kata Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari, Selasa (16/11).
Selain potensi curah hujan dengan intensitas tinggi, sebagaimana yang diumumkan BMKG, ia merujuk data sebaran kasus longsor yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Antisipasi Banjir, Komisi C DPRD Surabaya Minta ini ke Pemkot
Ia menjelaskan 10 kecamatan yang rawan longsor itu adalah Kecamatan Watulimo, Tugu, Trenggalek, Pule, Panggul, Munjungan, Kampak Durenan, Dongko, dan Kecamatan Bendungan.
Sementara itu, di Kabupaten Trenggalek sendiri ada sebanyak 152 desa dan 5 kelurahan di 14 kecamatan. Adapun titik terbanyak potensi rawan longsor saat musim penghujan dari 45 desa tersebut, kata dia, ada di Kecamatan Pule dengan jumlah 10 desa.
BACA JUGA: Tembok Alun-alun Tugu Hancur Ditabrak Mobil, Tak Ada Korban Jiwa
Titik rawan longsor itu berada di Desa Joho, Jombok, Karanganyar, Kembangan, Pakel, Kembangan, Pule, Sidomulyo, Sukokidul dan Desa Tanggaran.
"Berdasarkan informasi dari BMKG sebenarnya saat ini Pulau Jawa khususnya Trenggalek belum memasuki musim penghujan. Namun ada beberapa kabupaten yang berpotensi terjadi hujan namun bersifat lokal," katanya.
BACA JUGA: Armuji Sidak Pintu Air Tambak Wedi, Ingatkan Sampah
Nah, untuk meminimalisasi risiko bencana, BPBD sudah mengambil beberapa langkah, di antaranya memberikan beronjong kepada desa rawan longsor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News