Oknum Guru di Surabaya Diduga Lakukan Kekerasan, ini 6 Faktanya

Oknum Guru di Surabaya Diduga Lakukan Kekerasan, ini 6 Faktanya - GenPI.co JATIM
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberi pengarahan guru di SMP Negeri 49 Kota Surabaya, Sabtu (29/1/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

"Apa ada problem di rumahnya atau sebagainya itu harus cari tahu agar bisa menjadi bahan evaluasi dan pembinaan bagi Dispendik secara keseluruhan untuk semua tenaga pendidik di Surabaya. Apapun alasannya, jelas itu salah. UU pun melarang. Kemudian anak itu punya hak dilindungi, jangankan fisik, verbal saja tidak boleh," katanya.

6. Wali kota sebut ada pengaruh pembelajaran daring

Eri tak menampik, kejadian ini merupakan salah satu dampak dari pembelajaran via daring yang hampir dua tahun dilakukan. Semangat para guru dan murid menjadi berkurang. 

BACA JUGA:  Pasien Covid-19 di Surabaya Kembali Meningkat, Waspada!

"Kalau terlalu lama daring itu iya begini dampaknya. Maka, kalau PTM seperti ini harus disiplin untuk meningkatkan akhlak masing-masing anak," katanya.

Pihaknya mengungkapkan, setiap guru mempunyai tugas meningkatkan akhlak setiap anak didiknya dan harus bisa mencegah anak-anak didiknya dari hal-hal buruk. Seperti, narkoba dan pergaulan bebas.

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya Harus Punya Peta Daerah Rawan Demam Berdarah

"Ini tidak bisa diajarkan di mata pelajaran, tapi harus melakukan pendekatan dari hati ke hati agar menciptakan akhlakul karimah pada anak. Jadi 30 menit terakhir usai pelajaran, akan ada tambahan pelajaran non formal soal ini," katanya. (Ant)

 

BACA JUGA:  Kapolrestabes Surabaya Pesannya Penting Terkait Imlek

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya