Kue Keranjang, Makanan Wajib Saat Imlek, Manis

Kue Keranjang, Makanan Wajib Saat Imlek, Manis - GenPI.co JATIM
Kue Keranjang yang menjadi sajian wajib di perayaan Imlek (foto: Laman Pemkot Malang)

GenPI.co Jatim - Kue keranjang atau Nian Gao dan bisa juga disebut Ti Kwe menjadi hidangan wajib setiap perayaan Tahun Baru Imlek.

Kue keranjang memiliki bentuk, warna, rasa, dan tekstur yang mirip dodol, maka dari itu ada yang menyebutkan dodol China.

Momen Tahun Baru Imlek seperti ini, Kue Keranjang banyak ditemui di Kota Malang.

BACA JUGA:  Pengumuman Alun-alun Surabaya Tutup Sementara

Kue keranjang melambangkan harapan keluarga yang selalu bersatu dan rukun, sehingga siapapun yang makan kue diharapkan menjadi lebih baik dan manis dalam tutur katanya.

Kue keranjang biasanya disajikan tinggi bertingkat, disusun mulai dari yang lebih besar hingga semakin kecil yang memiliki makna peningkatan rezeki atau kemakmuran.

BACA JUGA:  Covid-19 Meroket, Live Music Kayutangan Heritage Malang Disetop

Selain itu, kue keranjang juga digunakan sebagai sesaji dalam sembahyang kepada leluhur. Selama menjadi sesaji, kue keranjang tidak dimakan sampai perayaan Cap Go Meh atau malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek.

Salah satu penjual toko kue keranjang yang ada di Kota Malang Sari, mengatakan jika penjualan kue keranjang hanya dilakukan pada saat perayaan Imlek.

BACA JUGA:  Jelang Imlek, Intip Persiapan Lampion di Istal Kuda Tambak Bayan

“Kira-kira sejak dua minggu lalu sudah banyak yang cari. Sekarang bentuknya tidak hanya bulat, ada juga yang dicetak bentuk ikan seperti ini. Tapi yang favorit ya bentuk biasa (bulat),” ungkap Sari, salah satu karyawan toko swalayan yang menjual kue keranjang di Kota Malang, Senin (31/1).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya