
Jatim.GenPI.co - Pandemi memaksa seniman asal Kota Surabaya, Cak Lupus Aroboyo untuk mengubah gaya penampilan.
Ia harus mulai terbiasa dengan penampilan di depan kamera. Seperti yang dilakukan saat pengambilan gambar Surabaya Art and Culture Festival.
"Saya pikir tidak, tinggal mengubah medianya saja. Biasanya di panggung sekarang di kamera. Jadi tinggal memberi arahan saja, buktinya lancar kok," kata Cak Lupus, Minggu (19/9).
BACA JUGA: Surabaya Art and Culture, Tampilkan Sejarah Hingga Teatrikal
Namun, dia tak menampik ada hal yang berbeda ketika proses pementasan dilaksanakan secara daring.
Biasanya ketika tampil akan ada sambutan hingga riuh tawa dari para penonton. Pemandangan itu tidak lagi terlihat.
BACA JUGA: Hari ini! Surabaya Art and Culture Festival Dibuka
Padahal, pria bernama asli Kasuwanto itu menyebut, komunikasi dengan penonton jadi hal yang sangat penting untuk membangun nuansa cerita.
"Saya pikir memang ada beda. Kebiasaan teman-teman kan langsung bisa berkominikasi. Tapi ini kan tanpa penonton kurang komunikatif," katanya.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Ajukan P-APBD Ada Pengurangan
Pun demikian, Cak Lupus menyebut, pementasan secara daring maupun luring tak akan mengurangi esensi dari pelaksanaan Surabaya Art and Culture Festival 2021. "Yang penting tetap bisa berkarya," tegasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News