Petani Bawang Asal Nganjuk Bagi Tips Peroleh Cuan, Simak

08 Januari 2022 07:30

GenPI.co Jatim - Susanto warga Desa Gandu, Kecamatan Bagor, Nganjuk merupakan petani binaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Jawa Timur sejak 2010.

Dia berhasil mengagas metode pertanian budi daya bawang merah yang terintegrasi dengan ikan lele (Bamele).

Dia mengatakan, pertanian tidak bisa berdiri sendiri dalam mensejahterahkan petani. Dimana pertanian harus terintegrasi dengan peternakan agar bisa saling melengkapi.

BACA JUGA:  Tahun Baru 2022, PTPN X Target Giling Tebu Naik, Simak!

"Jadi ternak dulu sebelum bertani. Artinya kalau petani sudah berternak maka akan punya pupuk. Apalagi petani saat ini mengeluhkan ketersediaan pupuk," katanya mengutip laman Pemkab Nganjuk, Sabtu (8/1).

Lebih lanjut dia mengatakan, pertanian dan perikanan merupakan sebuah industri dan bisnis.

BACA JUGA:  Awal 2022, PTPN XI Target Giling Tebu Naik, Angkanya Sebegini

Maka dari itu, industri harus besar dan bisnis artinya harus menguntungkan.

"Pertanian, peternakan itu industri harus besar dan menguntungkan. Ini yang harus kita bangun karena masalahnya kompleks," tambahnya.

BACA JUGA:  Terdampak Refokusing, Pemkab Malang Upayakan Bantuan Petani

Sementara itu, mengenai permasalahan ketersediaan pupuk, Susanto tengah berupaya bersama petani Nganjuk untuk membuat inovasi.

Inovasi itu adalah bekerja sama dan berkolaborasi membuat konsep pertanian yang terintegrasi. Apalgi untuk beralih dari pupuk kimia menjadi organik yang membutuhkan proses.

"Namun kalau tatanan, dari awal sudah benar. Dari pertanian konvensional menjadi pertanian sehat. Dan untuk ke pertanian sehat, ini sebetulnya mudah namun butuh modal besar. Pupuk ini memang kita sedang inovasi kerja sama, berkolaborasi dan saling melengkapi membuat konsep pertanian yang terintegrasi," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM