Kelompok Tani Bersyukur Ada Asuransi Pertanian, Sangat Bermanfaat

06 Juni 2021 13:30

Jatim.GenPI.co - Sejumlah kelompok tani di Jawa Timur bersyukur ada program pertanian yang digagas pemerintah karena telah memberikan dampak langsung kepada mereka.

Ketua Kelompok Tani dari Dusun Gondangmanis, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Mukadis mengakui bahwa dirinya dan para petani terbantu.

BACA JUGA: Desa Klino Jadi Percontohan, 5.000 Bibit Bunga Krisan Siap Tanam

Seperti terkena dampak gagal panen sangat terbantu dengan program asuransi pertanian.

"Dari segi keuntungan memang sangat membantu para petani, saya mempunyai 4 hektare tanaman padi, hampir 80 persen gagal panen kemarin, namun dengan asuransi pertanian, meringankan para petani. Dan harapan pada musim tanam berikutnya para petani bisa menanam kembali," kata Mukadis, dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Minggu (6/6).

Ia mengatakan, di wilayahnya Dusun Gondangmanis memang menjadi percontohan oleh Jasindo atau perusahaan asuransi pemerintah.

Di sana ada lima kelompok tani yang ikut asuransi, namun yang gagal panen ada empat kelompok dengan luas sekitar 100 hektare.

Mukadis menceritakan, pernah terjadi banjir, sehingga mengalami puso atau gagal panen, dan kelompok tani itu mendapatkan klaim dari Jasindo.

"Ini sangat membantu, karena waktu itu petani nunggu panen namun akhirnya gagal. Dan mendapatkan ganti rugi lalu bisa untuk garap lagi, walaupun masih kurang, tapi manfaat asuransi untuk biaya lagi, biaya tanam padi lagi," katanya.

Sementara jumlah yang diterima dari klaim asuransi tersebut, kata Mukadis, mendapatkan uang tunai sebesar Rp6 juta per hektare dan dikirim ke masing-masing rekening kelompok.

"Mendapatkan uang tunai Rp6 juta per hektare, jadi tidak berupa sarana, tapi berupa uang tunai. Kemarin di survei, dari 4 hektare itu saya yang kena dampak 3 hektare, jadi yang bisa di klaim kan 3 hektare. Jadi 3 hektare dikalikan 6 hektare ya 18 juta. Untuk biaya tanam lagi," katanya.

Untuk premi yang dibayarkan, para petani mendapatkan subsidi dari pemerintah.

BACA JUGA: Ajaib, Produksi Tembakau Lamongan Tahan Pandemi Covid-19

"Premi per musim itu Rp36.000 per hektare, sebetulnya 180.000 per hektare, cuma kan ada subsidi dari pemerintah 144.000," katanya, menjelaskan.

Mukadis mendorong pemerintah untuk memaksimalkan sosialisasi asuransi pertanian ini agar para petani yang belum mengikuti program tersebut, bisa mengikuti, dan mencegah terjadinya gagal panen dari para petani. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM