Petani Buah Naga di Banyuwangi Rasakan Manfaat Puting Sinaga

25 Juli 2021 14:00

Jatim.GenPI.co - Petani buah naga di Banyuwangi, Edi Purwoko merasakan manfaat adanya Penggunaan Lampu Tingkatkan Produksi Buah Naga (puting sinaga).

Ia mengatakan, sebelum ada inovasi tersebut, buah naganya hanya bisa dipanen semusim saja. Itupun harga di pasaran tidak bersahabat dimana per kilogramnya Rp 2-3 ribu saja.

BACA JUGA: Puting Sinaga Banyuwangi Masuk Top 99 Kementerian PAN-RB
 
"Sekarang dengan adanya inovasi ini perekonomian meningkat. Permintaan buah naga dari luar Banyuwangi luar biasa meningkat. Bahkan adanya pandemi tidak berdampak terhadap proses produksi dan permintaan pasar," kata Edi Purwoko mengutip dari laman Pemkab Banyuwangi.

"Pengiriman buah tetap berjalan lancar. Kami sampai mempekerjakan tenaga kerja dari wilayah di luar Banyuwangi," terang Edi yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petani Buah Naga Banyuwangi (Panaba).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyebut, inovasi ini sebagai ikhtiar yang dilakukan untuk meningkatkan produksi buah naga.

"Kami berharap ini bisa menginspirasi petani buah naga lainnya. Sehingga produksi meningkat dan mampu meningkatkan perekonomian keluarga," kata Ipuk.

Sementara itu, inovasi Puting Sinaga dari Banyuwangi itu berhasil masuk Top 99 Kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang digelar oleh Kemenpan RB.

BACA JUGA: Beras Pisang, Makanan Alternatif Pengganti Nasi

Top 99 Sinovik mulai masuk tahap penjurian yang berlangsung, Jumat (23/7) yang lalu. Para juri melakukan penjurian secara hybrid, yakni virtual dan di lapangan.

Secara bergantian, para juri Sinovik yang terdiri atas JB.Kristiadi, Eko Prasojo, Haris Turino, R. Siti Zuhro, Tulus Abadi, dan ‌Indah Sukmaningsih menggunakan kesempatan tersebut untuk tanya jawab langsung. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM