Jatim.GenPI.co - Provinsi Jatim termasuk empat provinsi sentra produksi utama singkong secara nasional, dimana secara nasional mencapai 19-20 juta ton/tahun.
Peningkatan produksi singkong ini ditunjang dengan pemanfaatan Rumah Pangan Lestari (RPL), yakni dengan memaksimalkan pekarangan atau halaman rumah yang tidak terpakai untuk ditanami singkong.
BACA JUGA: Porang Mendunia, Kementan Siap Kembangkan Industrinya di Madiun
“Tujuan akhir memperkuat ketahanan pangan lokal,” kata Kepala Pusat Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan Yasid Taufik mengutip dari laman Kominfo Jatim, Senin (16/8).
Selain itu, tingginya produksi singkong di Jawa Timur menurutnya dari promosi yang bersifat formal dan informal.
“Promosi secara massif dan terus menerus di berbagai media perlu dilakukan untuk mengubah mindset masyarakat bahwa singkong bukan lagi makanan inferior,” katanya.
BACA JUGA: Curhat Petani Tembakau Menyayat Hati, Dengarkan
Lanjut Yazid, faktor berikutnya tingginya produksi singkong adalah akses masyarakat terhadap pangan lokal utamanya berbasis singkong, misalnya penguatan UMKM pangan lokal, pembiayaan melalui program KUR dan penguatan branding produk olahan.
Selain Jatim, tiga provinsi lain yang juga memiliki produksi singkong tinggi adalah Provinsi lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News