Jatim.GenPI.co - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk penyerapan beras di tingkat petani tidak di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP).
Upaya itu penting guna melindungi petani. Ia berharap, penyerapan beras di tingkat petin ini dapat termonitor dan terantisipasi.
BACA JUGA: Stok Beras di Jawa Timur Melimpah, Khofifah: Tak Perlu Impor
Dengan begitu semua bisa seiring dengan upaya kesejahteraan masyarakat terutama petani.
"Maka seperti tahun yang lalu ada Bank Himbara yang akan ditugaskan oleh pemerintah untuk menyerap beras yang akan dipanen," ujar Khofifah saat meninjau gudang Bulog di Buduran, Sidoarjo, Kamis (25/3).
Khofifah memastikan, pada Mei 2021 Jatim memasuki panen raya padi, sehingga pasokan beras dipastikan aman.
"Saat ini sejumlah wilayah di Jawa Timur seperti di Bojonegoro, Lamongan dan juga Ngawi sudah mulai memasuki panen raya," katanya.
Kondisi tersebut memungkinkan pasokan beras selama Ramadan tercukupi.
"Kami sampaikan bahwa pasokan sembako di Jawa Timur menjelang bukan Ramadhan semua dalam keadaan aman dan tercukupi," imbuhnya.
Khofifah juga meminta Bulog menyerap hasil panen hingga puncaak musim panen mendatang.
BACA JUGA: Banyuwangi Surplus Beras, Bupati Ipuk: Tak Perlu Impor
Sejauh ini, kata dia, setiap hari Bulog Jatim sudah menyerap 1.500 ton per hari. Angka itu masih akan terus bergerak naik menjadi 2.000 ton per hari.
"Karena memang panen raya ini di akhir bulan Maret dan pertengahan April. Jadi pergerakan penyerapan beras masyarakat dari 1.500 ton akan bertambah menjadi 2.00O ton perhari," tandasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News