Jatim.GenPI.co - Pendidikan seksual terhadap anak-anak atau remaja masih dianggap menjadi hal yang cukup tabu di Indonesia.
Padahal, dalam usia peralihan tersebut, dipenuhi dengan besarnya rasa keingintahuan akan segala hal, remaja perlu memahami proses perubahan fisik dan hormonal pada dirinya dengan baik agar tidak terjerumus pada hubungan seks pra-nikah dan segala akibatnya.
BACA JUGA: Tata Cara Mengurus Kartu Nikah Digital Pasangan Sudah Menikah
Paham seksualitas, menurut Rhajiv Nur Ilham, S.Psi., penting dimiliki oleh setiap remaja sebagai persiapan untuk perkembangan di masa depan.
Remaja harus mampu membedakan apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan terkait dengan seksualitas.
“Karena tidak dibekali pengetahuan seksualitas yang cukup, remaja justru akan mencari tahu sendiri atau bertanya ke orang lain yang bisa memberikan pengetahuan salah kepadanya, katanya mengutip dari laman Unair, Kamis (19/8).
"Hal itu tentu bisa menghadirkan suatu masalah baru, jadi pendidikan seksualitas ini penting diberikan sebagai bekal,” jelasnya dalam pengmas Fakultas Psikologi bertajuk Pelatihan Komunikasi Asertivitas Seksual untuk Mencegah Perilaku Seksual Pra-Nikah pada Remaja.
BACA JUGA: 5 Tips Mencintai Diri Sendiri, Kamu Perlu Tahu
Rhajiv menjelaskan setiap remaja diharapkan mampu memahami beberapa konsep terkait perkembangan seksual. Di antaranya memahami konsep-konsep seksualitas yang meliputi perkembangan fisik secara primer dan sekunder.
“Terkait dengan konsep pernikahan dan keluarga ini banyak yg berfikir masih terlalu jauh untuk diberikan pada remaja karena mereka masih anak-anak. Akan tetapi konsep ini sangat perlu diajarkan agar mereka mampu mempersiapkan sejak dini apa sih yg dimaksud dengan pernikahan, apa saja yg perlu disiapkan sebelum pernikahan, sikap bagaimana untuk sukses dalam pernikahan,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News