Pemkab Banyuwangi MoU Dengan 13 PTS Tangani Pemulihan Ekonomi

10 Maret 2021 01:00

Jatim.GenPI.co - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan 13 pimpian perguruan tinggi swasta (PTS) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU).

Ini dilakukan untuk mendorong perguruan tinggi swasta terlibat aktif dalam program pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Situs Sejarah di Jatim Harus Jadi Destinasi Unggulan

"Peran kampus di Banyuwangi sangat strategis dalam mengembangkan daerah ini. Lewat riset dan penelitian dari kampus-kampus yang ada, Pemkab Banyuwangi dapat menyusun program pembangunan dengan lebih baik," kata Bupati Ipuk.

Menurut dia perguruan tinggi merupakan salah satu pilar pembangunan sehingga perannya diperlukan dalam setiap tahapan pembangunan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi pembangunan daerah.

"Kami sampaikan terima kasih atas dukungan dan sinergi yang baik selama ini. Saya dapat laporan dari Bappeda, cukup banyak hasil riset, ide-ide kreatif dan inovatif dari perguruan tinggi yang bisa diaplikasikan ke warga," ujar Ipuk.

Data terkait kondisi sektor mikro selama pandemi, kata Ipuk, hasil survei Satgas Penanganan COVID-19 di Banyuwangi terjadi penurunan jumlah konsumen dan omzet yang dihadapi UMKM.

"Ini adalah PR kita bersama. Kami telah menyusun program 100 hari, salah satunya adalah upaya bagaimana menggerakkan kembali ekonomi para pelaku usaha. Saya mengajak perguruan tinggi untuk turun bersama kami, mencari solusi untuk kembali meningkatkan ekonomi rakyat, ekonomi arus bawah," tuturnya.

Selain program pemulihan ekonomi, ia berharapn perguruan tinggi bisa memfokuskan kajian ilmiah dalam bidang pertanian.

Misalnya konversi lahan pertanian, menurunnya minat generasi muda, pengelolaan sumber daya air, serta terbatasnya kemampuan sistem pengendali hama.

"Padahal pertanian adalah sektor paling besar yang memberikan kontribusi bagi perekonomian Banyuwangi, dan juga menjadi lumbung pangan di Jawa Timur. Namun masih menghadapi tantangan yang sangat besar. Maka dari itu, riset-riset dan program pemerintah sekarang tidak bisa hanya bisa ditangani Bappeda, kami perlu melibatkan institusi perguruan tinggi," paparnya.

Sementara itu, Rektor Untag Banyuwangi Andang Subaharianto mengatakan bahwa kesepakatan bersama menjadi titik tolak secara formal agar perguruan tinggi bisa berkontribusi lebih baik ke depan.

"Dengan MoU ini, menunjukkan semangat dari Pemkab Banyuwangi untuk mengajak perguruan tinggi sebagai pilar penting untuk menggerakkan Banyuwangi lebih maju," katanya.

Andang mengatakan, tugas pokok yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi sangat penting untuk disinergikan dengan pemerintah, mulai dari pendidikan, penelitian, hingga pengabdian kepada masyarakat.

BACA JUGA: DPRD Kritisi Anggaran Banjir Surabaya, DIbilang Belum Pro Warga

"Dalam soal pendidikan, kami meminta pemkab memperluas cakupan beasiswa bagi mahasiswa. Kalau memungkinkan, ada beasiswa untuk mahasiswa yang bersekolah di Banyuwangi. Bantuan ini sangat dibutuhkan sehingga akan mengurangi angka putus kuliah, khususnya di masa pandemi yang

Adapun 13 PTS yang menandatangani MoU adalah Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy, Institut Tekonologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM), STIKES Banyuwangi, IAIDA Banyuwangi, Akademi Kesehatan Rustida, Akademi Kelautan Banyuwangi (AKABA), Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA), Universitas Bakti Indonesia (UBI), Sekolah Tinggi Islam Blambangan (STIB), STIKOM PGRI Banyuwangi, STAI Darul Ulum, dan Politeknik Masamy Internasional. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM