Jatim.GenPI.co - Viral video kericuhan yang diduga terjadi di Jembatan Suramadu. Sekelompok orang disebut menolak melakukan tes usap atau swab antigen.
Sempat terdengar suara ledakan di area lokasi keributan tersebut.
BACA JUGA: Penyekatan Suramadu Ricuh, Tokoh Madura: Polisi Wajib Usut Tuntas
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko membenarkan perihal kericuhan yang terjadi di posko penyekatan Jembatan Suramadu.
Ia menyebut, perkara tersebut terjadi Selasa (22/6) dini hari.
"Memang terjadi lagi menerobos pos penyekatan dan tidak mau diswab antigen," ujarnya.
Gatot memperkirakan ada sekitar 50 orang massa yang terlibat kericuhan. Namun tidak terlalu lama.
Kepolisian langsung sigap menangani keributan yang sempat terjadi tersebut. "Tidak ada yang diamankan, kita halau saja," katanya.
Sementara dikonfirmasi soal suara ledakan, Gatot menegaskan kalau itu hanyalah petasan yang dilempar.
Kendati demikian, Polda Jatim tidak menambah personel di kawasan Suramadu.
"Kami tidak tambah personel, kami ubah sistemnya terutama di Bangkalan," ungkapnya.
Pihaknya pun mengaku teah melakukan kordinasi dengan Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya dan Pemkab Bangkalan untuk mengantisipasinya.
BACA JUGA: Ketua PCNU Apresiasi Wali Kota Surabaya Soal ini
Salah satunya dengan menyaratkan pemberlakukan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) bagi warga Madura.
"Jadi yang akan masuk ke Surabaya, harus membawa SIKM. SIKM diperoleh dari tempatnya, RT/RW kemudian kelurahan setempat untuk nanti ditunjukan di pos (penyekatan), SIKM mulai kita terapkan hari ini," tegasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News