
"Kalau sudah begitu, harus mendapat evaluasi MRI atau EEG. Gunanya mencari area otak yang bermasalah dan untuk menentukan tindakan bedah," tuturnya.
MRI digunakan untuk melihat kelainan struktural.
Bila masih belum terlihat, ia akan menggunakan Functional Imaging Test Cam.
BACA JUGA: 5 Tips Berikut Bisa Buat Kamu Terhindar dari Tuberkolosis
Baru setelah itu, EEG bisa dimanfaatkan untuk merekam aktivitas listrik di dalam otak.
Tujuannya, menangkap bagian otak yang aktivitasnya bisa menimbulkan kejang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News