GenPI.co 
GenPI.co Jatim - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah se-Jatim, terutama di wilayah aglomerasi Surabaya Raya dan Malang Raya untuk memperkuat menghadapi lonjakan kasus covid-19.
Dua kawasan aglomerasi itu juga sudah ditinjau oleh Khofifah. Ploting lokasi isolasi terpusat (isoter) bagi pasien tanpa gejala dan gejala ringan juga sudah ditentukan.
"Saya keliling ke Gresik, dulu (lokasi) isoter terbesar itu di GOR dan sekarang masih dipakai liga 3. Jadi, terkonversilah dengan tujuh puskesmas. Kemudian, Sidoarjo ada mall pelayanan publik yang dijadikan isoter, Kota Malang rumah sakit ada, dan tentu Surabaya," ujar Khofifah di Asrama Haji Surabaya, Senin (7/2).
BACA JUGA: Gubernur Jatim Beri Pengumuman Covid-19, Minta Perhatiannya
Optimalisasi penanganan kasus covid-19 di kawasan aglomerasi harus menggencarkan proses pemutusan mata rantai, baik dari sisi hulu dan hilir.
"Kalau isoternya dari sisi kuratifnya, Surabaya ini kasus (covid-19) mulai 1 Februari tertinggi, kedua Sidoarjo, ketiga Kota Malang, Keempat Gresik," jelasnya.
BACA JUGA: Indonesia Rawan Bencana, UB Malang Gelar Seminar Mitigasi
Oleh karena itu, mantan Menteri Sosial (Mensos) ini menegaskan bahwa lokasi aglomerasi Surabaya Raya dan Malang Raya harus siap secara penanganan dan fasilitas.
"Surabaya Raya dan Malang Raya harus dipastikan (lokasi) isoternya siap siaga," terangnya.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Naik, Pemkot Surabaya Gencar Operasi Prokes
Tak hanya lokasi isoter, Khofifah menyebut, beberapa hal juga harus diperhatikan oleh para bupati dan wali kota di masing-masing daerah, seperti rumah sakit, PPKM mikro, dan kampung tangguh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
