
GenPI.co Jatim - Sebanyak 2.500 vial vaksin AstraZeneca dikabarkan kedaluwarsa pada akhir Februari 2022 kemarin.
Plt Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Malang, drg Muhammad Zamroni membeberkan fakta mencengangkan penyebab banyaknya vaksin kedaluwarsa.
Menurutnya, banyaknya vaksin kedaluwarsa jenis AstraZeneca karena tidak banyak diminati masyarakat Kota Malang.
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca BMKG, Jawa Timur Waspada Angin kencang
Hal ini dikarenakan adanya stigma negatif terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang muncul pada penerima vaksin.
“Banyak vaksin itu (AstraZeneca) yang di drop pada kami. Tetapi munculnya stigma KIPI menimbulkan ketakutan tersendiri. Padahal efeknya tidak selalu sama,” tutur Zamroni.
BACA JUGA: UMM Kukuhkan Guru Besar Bidang Komunikasi Media Tradisional
Berdasarkan survei yang dilakukan, efek KIPI dari vaksin jenis AstraZeneca tidak banyak muncul pada masyarakat lanjut usia (lansia), namun malah sebaliknya banyak dari masyarakat usia muda yang merasakan KIPI.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif menuturkan, saat ini penggunaan vaksin yang melampaui batas kedaluwarsa masih menunggu surat resmi dari Kemenkes RI dan Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI).
BACA JUGA: 4 Dosen Unusa Ikut Bimtek Kemendikbudristek, ini Tugasnya
"Jadi nanti sudah keluar surat dari Kemenkes dan ITAGI, itu baru vaksinnya kami keluarkan, kami berikan kepada masyarakat untuk booster," ujar Husnul, Kamis (10/3).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News