Keputusan DPP Partai Demokrat Dipertanyakan Sejumlah DPC di Jatim

Keputusan DPP Partai Demokrat Dipertanyakan Sejumlah DPC di Jatim - GenPI.co JATIM
Ilustrasi - bendera Partai Demokrat. ANTARA/Fiqih Arfani

Istono mencurigai adanya begal-begal yang mewarnai keputusan AHY dalam Musda Demokrat Jatim.

"Kami sangat sakit begitu keputusan-keputusan besar yang diambil oleh elit partai tidak mencerminkan nilai-nilai demokratis," ungkapnya.

Ketua DPC Demokrat Kabupaten Malang Ghufron Marzuki punya pandangan yang sama. Bahkan, dirinya menilai lebih baik tidak ada Musda daripada hasilnya tak demokratis.

BACA JUGA:  Akhirnya Teka-teki Siapa Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Terjawab

"Kami selaku pemegang suara Musda menyayangkan keputusan yang tidak demokratis. Jadi, kalau kemarin Ketua BPOKK Herman Khaeron menyatakan memilih Emil karena lebih loyal, itu menyakitkan," kata dia.

Ghufron mengungkapkan, Musda Demokrat Jatim menjadi contoh polisitik yang tidak baik.

BACA JUGA:  Duet Khofifah-Emil Cocok, Partai Demokrat Inginkan Lanjut 2024

"Jangan masyarakat atau kami ini diajari hal yang tidak jelas. Enggak usah Musda-musda lagi, percuma," tegasnya.

Menurutnya, yang diajarkan AHY tentang demokrasi ke kader nyatanya berkebalikan dengan adanya hasil musda.

BACA JUGA:  Akhirnya, AHY Buka Suara Terkait Ketua DPD Partai Demokrat Jatim

"Nyatanya di internal sendiri tidak bisa demokratis. Nanti apa yang bisa kami jual, tunjukkan ke masyarakat. Sebuah partai berkeadilan, menjunjung demokratis, tetapi diajari seperti ini," lanjutnya. (jpnn/genpi)


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Emil Dardak Jadi Ketua Demokrat Jatim, DPC Nilai Tak Demokratis, Kok Bisa?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya