Keluh Kesah Perajin Reog Dihantam Pandemi Covid-19, Terjun Bebas

Keluh Kesah Perajin Reog Dihantam Pandemi Covid-19, Terjun Bebas - GenPI.co JATIM
Widi Wardoyo perajin reog. (Foto: Situs Pemkab Ponorogo).

GenPI.co Jatim - Pandemi covid-19 merampas segalanya, termasuk pemasukan dari perajin reog. Mereka biasanya mengandalkan Grebeg Suro dan peringatan hari jadi Ponorogo.

Namun dua agenda besar itu tidak dilaksanakan karena pandemi covid-19 dan berimbas kepada para perajin.

"Adanya pertunjukan reog, Grebeg Suro, hari jadi Ponorogo dan mudik Lebaran menjadi masa panen bagi kami," curhat Widi Wardoyo perajin reog dikutip dari situs resmi Kabupaten Ponorogo, Senin (11/4).

BACA JUGA:  MPM Honda Jatim Ajak Komunitas Daftar HCID

Lanjutnya, selama pandemi covid-19, Widi mengaku tidak ada penghasilan sama sekali yang masuk. Omzetnya terjun bebas.

Selama dua tahun, dia mengaku tidak ada pesanan kepala barong berikut dadak merak yang datang. Disamping itu pemudik jarang membeli pernak-pernik reog untuk cindera mata kembali ke tempat rantau," jelasnya.

BACA JUGA:  Tok! Sopir Vanessa Angel Divonis 5 Tahun, SIM Dicabut

Belum habis keluh kesahnya lantaran pandemi covid-19 yang mempengaruhi usahanya, kini dia sebagai perajin reog merasa geram, melihat Malaysia yang hendak mengklaim barongan yang mirip reog didaftarkan ke UNESCO.

Dia mengakui, banyak pekerja migran Indonesia (PMI) asal Ponorogo yang mengadu peruntungan di Negeri Jiran.

BACA JUGA:  Tim Ahli Cagar Budaya Surabaya Terbentuk, Siap Jalankan Program

"Namun bukan berarti reog milik Malaysia dengan mengubah bentuknya di sana-sini," geramnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya