Akademisi UB Sebut Pengeroyokan Ade Armando Tidak Bisa Ditolerir

Akademisi UB Sebut Pengeroyokan Ade Armando Tidak Bisa Ditolerir - GenPI.co JATIM
Akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang Rachmat Kriyantono menyesalkan pengeroyokan terhadap Ade Armando. (Foto: Humas FISIP UB).

GenPI.co Jatim - Akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rachmat Kriyantono menyesalkan pengeroyokan yang terjadi terhadap Dosen Universitas Indonesia Ade Armando.

Ketua Departemen Ilmu Komunikasi UB itu sangat menyesalkan kejadian tersebut, terlebih tindakan kekerasan yang dilakukan hingga menelanjangi Ade Armando tidak bisa ditolerir dengan alasan apapun.

“Apapun alasannya, tindakan yang dialami Ade Armando adalah perilaku di luar batas manusiawi. Tidak pantas dilakukan siapa pun. Apalagi kejadian dilakukan di bulan suci Ramadan ini,” ucapnya, saat dikonfirmasi GenPI.co Jatim, Rabu (13/4).

BACA JUGA:  Kebakaran Tunjungan Plaza Surabaya Masuk Tahap Penyelidikan

Pria yang akrab disapa Cak RK ini menyatakan demonstrasi telah dilindungi sebagai hak kebebasan berpendapat sebagai ruh demokrasi. Tetapi, cara menyampaikan pendapat dan apa saja isu yang bisa disampaikan juga ada koridor aturannya.

Terlebih, dalam aksi tersebut, Ade Armando sebenarnya konsisten menentang wacana tiga periode presiden dan pemilu ditunda. Artinya, dia satu pihak dengan demonstran.

BACA JUGA:  Eri Cahyadi Sebut Kebakaran Tunjungan Plaza Tak Ada Korban

“Demokrasi itu bukan hanya kebebasan individu tetapi juga tentang menghormati hak orang lain. Setelah kejadian itu dapat diartikan ini merupakan cermin komunikasi politik kebencian,” sesalnya.

Dia menjelaskan, komunikasi politik kebencian sudah muncul sejak pilpres 2014 dan terus memuncak saat pilkada DKI pada 2017 dan pilpres 2019.

BACA JUGA:  Seru, Pameran Foto Metaverse di Kota Malang

Dari pengamatannya, saat ini anak bangsa saling melakukan penyerangan bukan pada gagasan yang dibawa, tetapi pada aspek SARA yang berkonotasi negatif dalam suatu kampanye politik identitas yang bersifat negatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya